Sabtu, 30 Agustus 2014

Yogyakarta, MAJALAH SELANGKAH -- Ratusan aparat keamanan bersenjata lengkap dari Polresta Yogyakarta dibantu Polda DIY, Brimob serta unsur TNI ikut mengamankan aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite kota Yogyakarta, Solo dan Semarang dalam rangka peringati dan memprotes 52 Tahun Perjanjian New York yang dinilai ilegal karena tidak melibatkan orang Papua.

 

Yogyakarta, MAJALAH SELANGKAH -- Ratusan aparat keamanan bersenjata lengkap dari Polresta Yogyakarta dibantu Polda DIY, Brimob serta unsur TNI ikut mengamankan aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite kota Yogyakarta, Solo dan Semarang dalam rangka peringati dan memprotes 52 Tahun Perjanjian New York yang dinilai ilegal karena tidak melibatkan orang Papua.

Aksi AMP berlangsung di bawah pengawalan super ketat dari aparat kepolisian Polresta Yogyakarta, Polda DIY, Brimob serta unsur TNI.

Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menuntut:

Pertama: Berikan Kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi   Demokratis Bagi Rakyat Papua.

Kedua: Menutup dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan Multy National Coorporation (MNC) milik negara-negara Imperialis; Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari seluruh Tanah Papua.

Ketiga: Menarik Militer Indonesia (TNI-Polri) Organik dan Non Organik dari seluruh Tanah Papua untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia terhadap rakyat Papua.

Aksi AMP dengan tuntutan yang sama digelar juga di kota Bogor tepatnya di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, serta AMP komite kota Surabaya menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur. (M2/Admins/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar