Rabu, 18 Juni 2014

JAYAPURA DAN MIMIKA DITETAPKAN SEBAGAI KAWASAN EKONOMI HIJAU

JAYAPURA DAN MIMIKA DITETAPKAN SEBAGAI KAWASAN EKONOMI HIJAU

Rakor Penanaman Modal. (Jubi/Alex)
Rakor Penanaman Modal. (Jubi/Alex)
Jayapura, 18/6 (Jubi) – Pemerintah Provinsi Papua menetapkan wilayah Binggran di Jayapura dan Mimika  sebagai kawasan ekonomi hijau selain ‘Merauke Integreted Food and Engergy’ Estate di Merauke.
“Penetapan kawasan ekonomi hijau tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” kata Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Asisten II Setda Papua, Elia Loupatty, saat membuka Rakor Perencanaan dan Penahanan Modal, di Hotel Aston Jayapura, Papua, Rabu (18/6).
Menurut Elia, penetapan kawasan ekonomi hijau tersebut tetap prolingkungan dengan tujuan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan industri, pariwisata dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
“Untuk mewujudkan kawasan hijau tersebut diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai berupa ketersedian infrastruktur dan energi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Di samping itu, sejalan dan sesuai dengan salah satu misi pembangunan Papua, yakni percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar kawasan dan antar daerah dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Untuk itu, kata Elia, saat ini pemerintah sedang melanjutkan penyelesaian pembangunan ring road atau jalan yang terbentang melingkar dengan kualitas standar tol dari Jayapura menuju Sentani. “Sementara dengan dana APBN kita melaksanakan pembangunan pelebaran dan peningkatan fasilitas Bandara Sentani agar bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar pada siang maupun malam hari. Semuanya itu, saat ini masih dalam tahapan penyelesian pembangunan,” jelasnya.
Sementara untuk bidang energi, lanjutnya, telah direncanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuka yang lokasinya mencakup empat kabupaten, yakni Mimika, Deyai, Dogiyai dan Paniai sebagai pendukung kawasan ekonomi hijau Mimika.
Sedangkan untuk kawasan ekonomi hijau Bonggrang, telah disusun rencana pembangunan PLTA Mamberamo. “Dalam rangka pemanfaatan tailing untuk industri semen di Kabupaten Mimika telah ditandatangani MoUnya dengan PT. Free Port Indonesia guna memenuhi kebutuhan semen di Papua,”kata dia.
Elia menegaskan , tantangan yang dihadapi dalam pengembangan investasi dan meningkatkan daya tarik investasi di Papua tidaklah ringan.  “Namun,  dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dapat memberikan keyakinan dan optimisme, tanah Papua ini dapat memberikan kesempatan dan peluang bagi seluruh pelaku usaha serta investor untuk berkipra seluas-luasnya berinvestasi di Papua,” katanya.
Di tempat yang sama. Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Papua, John Way mengatakan bahwa pihaknya akan sangat mendukung kebijakan gubernur dalam hal mengembangkan Papua ke arah yang mandiri, bangkit dan sejahtera, dengan mempersiapkan SDM yang mumpuni.
“Kami siap menjalankan program sesuai dengan visi misi gubernur, yakni Papua bangkit, mandiri dan sejahtera. Apalagi Papua memiliki sumber aaya alam (SDA) yang berlimpah. Untuk itu, kami persilakan para investor untuk menanamkan modalnya di Papua,” kata John Way. (Jubi/Alex)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar