Sabtu, 19 April 2014

Peluang Calon Presiden Non-Muslim, Din Kutip Kalimat Cak Nur

Peluang Calon Presiden Non-Muslim, Din Kutip Kalimat Cak Nur

Peluang Calon Presiden Non-Muslim, Din Kutip Kalimat Cak Nur
Rahmad Hidayat/Tribunnews.com
Din Syamsuddin
Laporan Wartawan Tribunnews, Abraham Utama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengutip kalimat almarhum Nurcholish Madjid saat ditanya peluang calon presiden non-muslim memenangkan pemilihan presiden Juli mendatang.
"It's culturally impossible to have a non-muslim president in Indonesia (secara kultural Indonesia tidak mungkin memiliki presiden non-muslim)," ujarnya.
Pertanyaan tersebut dilontarkan moderator dalam diskusi "Membaca Arah Politik Islam" yang diadakan Populi Center di Restoran Rarampa, Jakarta Selatan, Sabtu (19/4/2014).
Din bercerita pertanyaan serupa pernah dilontarkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia pada beberapa cendikiawan muslim Indonesia di awal reformasi.
Dekan Fisip UIN Jakarta Bahtiar Effendy, yang juga menjadi narasumber dalam diskusi ini, mengatakan persoalan ini tidak berkaitan dengan isu primordial sama sekali.
"Indonesia baru satu kali memiliki presiden yang berasal dari ormas Islam, yaitu Gus Dur," ujarnya.
Meski demikian, Bahtiar yakin segala kemungkinan bisa terjadi. Ia mencontohkan pada rezim Saddam Husein, Irak sempat memiliki menteri luar negeri non-muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar