Senin, 28 April 2014

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak pernyataan simpati Presiden Palestina, Mahmoud Abbas kepada keluarga korban Holocaust. Dia menganggap pernyataan tersebut sebagai aksi public relations yang bertujuan untuk memenangkan hati masyarakat internasional.


Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak pernyataan simpati Presiden Palestina, Mahmoud Abbas kepada keluarga korban Holocaust. Dia menganggap pernyataan tersebut sebagai aksi public relations yang bertujuan untuk memenangkan hati masyarakat internasional.

Seperti dilansir Maan News, Senin (28/4/2014), Netanyahu juga mengatakan, di hadapan kabinetnya Abbas harus lebih fokus untuk memilih antara perjanjian untuk membentuk pemerintah persatuan dengan Hamas atau melanjutkan perbicangan damai dengan Israel.

"Alih-alih pernyataan yang dirancang untuk memenangkan opini publik global, Abu Mazen (Abbas) harusnya lebih fokus memilih antara aliansi dengan Hamas, sebuah organisasi teroris yang menyerukan penghancuran Israel dan menyangkal Holocaust, atau memilih kedamaian sejati dengan Israel," ungkap Netanyahu.

"Kami berharap dia akan membatalkan perdamaian dengan Hamas dan kembali melanjutkan upaya dalam mendapatkan kedamaian dengan Israel," Netanyahu menambahkan.

Sebelumnya pada Minggu (27/4/2014) Abbas menyatakan simpati kepada keluarga Yahudi yang korban Holocaust, yang menurutnya sebagai kejahatan yang paling keji terhadap kemanusiaan di era modern.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar