Rabu, 16 April 2014

ALAM SEHARI, ADA 20 ORANG CALEG STRESS PAPUA DATANGI RSJ ABEPURA

ALAM SEHARI, ADA 20 ORANG CALEG STRESS PAPUA DATANGI RSJ ABEPURA


    RS Jiwa Abepura. (Doc. Jubi)
    RS Jiwa Abepura. (Doc. Jubi)
    Jayapura, 16/4 (Jubi) – Pemilihan Legislatif (Pileg), 9 April lalu mulai berdampak kepada sejumlah Calon Legislatif (Caleg) yang merasa gagal dalam perebutan kursi di parlemen. Puluhan Caleg ini harus berobat ke Rumah Sakit Jiwa(RSJ) Abepura.
    Direktur RS Jiwa Abepura, Samo Adi mengatakan, setiap harinya kurang lebih 20 orang Caleg yang menjalani rawat jalan di satu-satunya RSJ di Papua itu.
    Ya rata-rata jumlahnya segitu. Caleg yang berobat itu masih dalam kategori stress berat dan belum dinyatakan gangguan jiwa,” kata Samo Adi, Rabu (16/4).
    Menurutnya, mereka yang datang berobat itu membutuhkan pemulihan dan pengobatan dalam jangka waktu yang lama. Rata-rata caleg yang berobat dalam keadaan terpuruk.
    “Kasihan mereka, mentalnya jatuh dan tambah stress. Pengalaman pengobatan, kebanyakan para caleg susah disembuhkan, meski belum tergolong gangguan jiwa,” ujarnya.
    Salah satu warga Kota Jayapura, Michel Paribek yang dimintai pendapatnya, merasa heran dengan para Caleg yang stress itu.
    Padahal menurutnya, sebelum bersaing di Pileg lalu, para Caleg sering mengatakan, kalimat siap kalah, siap menang, serta menciptakan Pemilu jujur dan adil yang benar-benar demokrasi.
    “Kalau ada yang sampai stress berarti ada penyebabnya. Tidak hanya karena sudah tahu akan kalah meski belum ada pengumuman resmi dari KPU. Mungkin karena sudah banyak mengeluarkan biaya selama ini,” kata Maichel Paribek kepada tabloidjubi.com.
    Kalaupun kalah kata Michel, Caleg tak akan sampai stress jika tak merasa telah banyak mengeluarkan materi selama masa kampanye.
    “Bagaimana masyarakat mau pilih kalau tidak kenal. Nanti setelah mencalonkan diri baru pasang baliho banyak-banyak. Masyarakat tidak tahu asal usulnya dan apa yang dia sudah buat selama ini,
    oleh ROBBYE AMOKO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar